Kau.. punggung yang menopang badan mungilku
Punggung yang pernah kuraba dengan penuh penghayatan
punggung kokoh yang seringkali terlihat kemerahan tergesek koin kuning
menandakan hukuman atas kesombongannya
Yang gagah sebagai penopang kehidupan bunda
Teduh sebagai pelindung keluarga
hangat dalam sandaran tuk menyembuhkan luka
Bijak sebagai pengarah
jejaknya sungguh mempesona
Namun punggung hanyalah seonggok daging
sosoknya tidak kekal seperti sang kholik
terbungkuk seperti pohon kelapa
sosoknya merayu untuk mengambil kisah
hanya raba tangan yang membuatnya bergairah
punggung gagah kini mengais asa
oh riwayatnya.. sungguh menggoda
Penulis : Ahmad Hisyam Mubarok