Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi @ukmfriset
Pada hari Jumat, 1 November 2024, Departemen Pengembangan dan Organisasi Sumber Daya Manusia (POSDM) dari UKM-F RISET FISIB berkolaborasi dengan Departemen Litbang UKM-F RISET mengadakan program “Riset Jalan-jalan Neliti” di kawasan bersejarah Kota Lama Surabaya. Acara yang berlangsung mulai pukul 15.30 hingga 21.00 ini merupakan bagian dari upaya kedua departemen untuk mempererat hubungan antar pengurus dan anggota aktif, serta mendorong pengalaman riset lapangan dalam suasana yang lebih santai dan interaktif.
Kegiatan ini mengusung tema “Kota Lama sebagai Destinasi Wisata” dan bertujuan memberikan pengalaman unik bagi anggota dalam mengeksplorasi situs-situs bersejarah di Surabaya. Kota Lama Surabaya dipilih karena merupakan salah satu kawasan yang menyimpan nilai sejarah dan arsitektur klasik yang masih lestari hingga saat ini. Selain menjadi tempat wisata yang menarik, kawasan ini juga memberikan banyak pelajaran tentang perkembangan kota, gaya arsitektur tempo dulu, serta jejak sejarah yang kuat.
Dalam kegiatan ini, Departemen POSDM menyiapkan program yang dikemas dengan suasana kebersamaan dan kekeluargaan, memberikan ruang bagi anggota untuk saling mengenal lebih dekat di luar konteks formal. Departemen Litbang turut mengambil peran dengan memberikan tugas kepada setiap peserta untuk mendokumentasikan pengalaman mereka selama riset. Karya hasil riset dan dokumentasi ini akan diunggah di website UKM-F Riset, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkontribusi dalam publikasi konten kreatif sekaligus mempromosikan keindahan dan nilai sejarah Kota Lama Surabaya kepada publik yang lebih luas.
Sebelum memulai kegiatan inti, seluruh peserta mengikuti briefing yang dipandu oleh panitia. Briefing ini mencakup penjelasan tentang rundown acara, tujuan dari riset, serta pembagian kelompok agar kegiatan berjalan terstruktur dan setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Kegiatan ini sekaligus menjadi pengalaman perdana bagi anggota Riset angkatan 2024 dalam melakukan riset di luar kampus, yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk langsung merasakan suasana lapangan dengan berbagai tantangan dan keunikan yang mungkin tidak ditemui dalam kegiatan riset di dalam kampus.
Ketua angkatan Riset 2024, Lia, berbagi pengalamannya dengan penuh antusias. “Aku senang sekali bisa ikut serta dalam kegiatan riset jalan-jalan ke Kota Tua Surabaya. Sebagai pengalaman pertamaku mengunjungi kota tua, aku sangat terpukau dengan arsitektur bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh dengan balutan warna putih. Rasanya seperti terbawa ke masa lalu, di mana setiap bangunan memiliki cerita yang seakan ingin disampaikan kepada kita yang melihatnya. Banyak spot foto menarik yang membuatku ingin mengabadikan momen ini, baik dalam foto maupun video. Aku merasa beruntung mendapat kesempatan ini melalui UKM-F Riset. Pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan tetapi juga mempererat rasa kebersamaan dengan teman-teman satu angkatan. I love you Riset 💓”
Di samping tujuan riset, acara ini juga bertujuan memperkuat hubungan antar anggota UKM-F RISET melalui interaksi dan kerja sama dalam kelompok. Dengan berjalan bersama, bercengkerama, dan mendalami tema riset, anggota dapat lebih mengenal satu sama lain dalam suasana yang hangat dan akrab. Hal ini diharapkan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk kekompakan dan kebersamaan tim di masa depan.
Selain itu, karya hasil dokumentasi riset ini juga merupakan wujud kontribusi nyata anggota dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal. Dengan mempublikasikan dokumentasi riset di website UKM-F Riset, setiap anggota turut berperan dalam memperkenalkan Kota Lama Surabaya sebagai destinasi wisata yang penuh nilai sejarah, sekaligus mendorong rasa cinta akan budaya dan sejarah lokal di kalangan masyarakat luas.
Melalui kegiatan “Riset Jalan-jalan Neliti” ini, Departemen POSDM dan Litbang UKM-F RISET berharap dapat terus menjaga tali silaturahmi di antara seluruh anggota, baik pengurus maupun anggota aktif, agar tetap solid dan kompak dalam berkarya. Di sisi lain, program ini juga memberikan nilai tambah bagi anggota untuk terus aktif menghasilkan karya meskipun sambil beraktivitas di luar ruangan. Harapan ke depan, kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menguatkan kapasitas riset anggota, tetapi juga memperluas wawasan mereka mengenai kekayaan sejarah dan budaya yang ada di sekitar mereka.
Editor: Rahmad Romadlon