Pukul lima sore, di hari kamis 14 maret 2024 sinar matahari mulai
meredup di langit, memberikan kesan romantis dan hangat pada Gazebo blou
navy yang terletak di samping tempat sederhana dan nyaman bagi mahasiswa. Di
bawah gazebo itu, terdapat tempat berteduh bagi 6 orang pejuang masa depan.
Sore itu dipenuhi dengan hidangan lezat untuk berbuka puasa. Ya.., Bulan ini
adalah bulan penuh berkah dan kesucian bagi pemeluknya dan hari itu sebagai
bentuk keberagaman dalam ikatan tanpa darah. Enam pejuang masa depan itu
merupakan orang- orang yang berbeda karakter, selera, budaya atau kebiasaan
bahkan mungkin keyakinan mereka berbeda. dari berbagai latar belakang budaya
dan agama mereka berkumpul di bawah gazebo blou navy itu, mereka sedang
bersiap untuk memulai buka puasa bersama walau di antara mereka ini bukan
kewajibanya. Namun, rasa toleransi dan emansipati di antara mereka lebih kental
dari pada darah.
Mereka adalah adalah orang-orang hebat dengan kemampuan dan
kelemahannya masing-masing. Solikin, seorang mahasiswa dari nganjuk dengan
sikap moodinya. Barok, arek Surabaya dengan wajah mupengnya. Mindi
mahasiswi dari kepulauan Madura dengan sifat anehnya, Januar Cewek paling
santuy poll, Muna si tukang marah dari Belgia, dan yang terakrir ada si Maniz
hamba tuhan Yesus dari Sampang Swasta. Pada sore itu mereka berkumpul untuk
melepas lelah dari selesainya perkulihan hari itu dan saling bertukar cerita atas
apa yang mereka lalui. Mereka saling meNceritakan apa yang mereka alamai,
rasakan dan sedang mereka lakukan akhir-akhir ini. Dimana Solikin menceritakan
kesibukannya dalam mengikuti lomba ilmiah, Barok dengan kesebukan menjadi
waketum dalam organisasi yang di ikutinya, si Mindi yang sibuk dengan proses
NIA nya, Muna dan Juniar yang sibuk dengan PPK ormawanya dan si Manis yang
juga sedang memikirkan event kedutan yang akan di ikutinya. Mereka terus
bercerita dan bercengkrama dengan penuh kehangatan sambi menunggu waktu
adzan tiba.
Ketika azan hampir berkumandang, mereka merapat di bawah naungan
Gazebo blou navy bersama hidangan yang di siapkan tuan rumah saat itu yaitu si
manizz gulali denan rasa toleansinya yang tinggi dia ingin buka bersama teman-
teman muslimnya dan makanan yang dihidangkan saat ini merupakan menu
spesial dari si maniz gulali. Mereka menata makanan yang telah disiapkan dan
duduk dengan rapi serta menunggu azan tiba. Saat adzan berkumandang mereka
berdo’a sesuai keyakinan masing masing dan makan bersama di bawah naungan
Gazebo blou navy. Kehangatan dan kebersamaan meraka terlihat dari wajah
kebahagiaaan yang terpancar dari setiap 6 pejuang masa depan itu.
Penulis : Sang Pejuang Masa Depan
Editor : Ananda Nova