Ujung Jalan Terkasih

Matamu berbinar sesigap kunang kunang berkelit menghitung kesempatan yang menyuguhkan warna warna kamuflase

Tanpa menunggu lama kau menutup pintu dan menguncinya dari tiap yang kau sebut hasutan padahal dirimu yang masuk dalam hasutan obsesi

Padahal kau takpernah tahu harumnya bunga bahkan kuntummu layu terbius rayuan gendam yang memabukkan setelah itu kau tersadar dalam kenistaan

Mari kubimbing tanganmu menghitung jejak yang takpantas di sepanjang jalan yang menjebakmu
Duniamu bukan hanya malam sesekali kau rangkai pagi ini dengan menyusuri segarnya kebahagiaan tanpa dusta

Kekasihku di ujung jalan bangunlah dari mimpi buruk yang membakarmu
Sulamlah kuntum yang telah koyak dengan kesungguhan membasuh jalanmu dari bisingan perayu dan pagar rapat kesucianmu dari obsesi yang mempecundangimu

Basuhlah wajahmu dengan kejernihan embun yang datang bersama bait bait adzan fajar

Kisahmu berbelok tetapi tetaplah di ujung jalan menjadi teladan bagi kuntum yang mulai berubah mewarnai jalan jalan yang hiruk pikuk dengan kesederhanaan tanpa kedustaan

 

Karya; Rahmad Romadlon, Anggota Aktif UKM-F Riset 2022.